Thursday, 23 January 2014

Tobatnya seorang Punk

Kali ini kita akan bercerita tentang kisah seorang pemuda Punk.


Kita sebut dia bernama Herman. Seorang pemuda yang terjerumus pergaulan anak-anak punk di jalanan perantauan.Kehidupannyadi masa lalunya begitu berkelok-kelok. Hidup dijalanan,beranting, obat-obatan,miras adalah hal yang akrab dengannya. Selain kepribadiannya yang seperti itu dia sangat sayang dengan ibunya yang sudah lanjut  usia. Hingga suatu hari dia merenungi jalan hidupnya,dia sadar bahwa jalan hidupnya itu salah dan menyimpang jauh dengan agama yang di peluknya, namun dia merasa sangat susah sekali untuk merubah kebiasaan hidupnya itu jikalau dia tetap hidup dilingkungan yang seperti itu. Hingga akhirnya dia pulang kampung halamanya dan setelah dia tiba dikampung halaman dia pergi ke rumah seorang ustadz yang masih terikat saudara dengan si herman itu. Pada waktu herman tiba dirumah ustadz itu, sepontan ustadz tersebut kaget melihat dandanan herman yang seperti perempuan( kuping beranting, leher berkalung rantai). setelah itu herman bercerita tentang kehidupannya diperantauan, lantas ustadz pun memberi solusi dan tawaran agar herman pergi menimba ilmu di pesantren. Akhirnya herman menyetujui tawaran itu, keesokan harinya herman pergi ke pesantren yang ditunjukan ustadz itu dan mendaftar menjadi seorang santri disana guna menimba ilmu dan memperbaiki kepribadiannya itu.

        Hari pertama herman masuk pesantren, herman di jauhi oleh teman-temannya karena penampilan herman dan mereka takut dengan herman dengan antingnya yang tidak wajar yakni sebesar tutp botol air minum mineral. namun tidak semua teman-temannya menjauhinya ada bebebrapa temann yang perduli dengannya. teman-temannya tersebut memberi masukan kepada herman untuk melepaskan antingnya.akhirnya herman pun mau melakukannya, kemudian temannya tersebut sedikit demi sedikit mengajarkan herman sholat mulai dari nol.
       Hari demi hari dipesantren herman lalui dengan penuh semangat untuk menuju perubahan hidup yang lebih baik dari sebelumnya.. sedikit demi sedikit teman-temannya mulai mendekati herman dan mulai akrab dengannya.
      Pada suatu hari herman tidak mempunyai dana untuk membayar spp pesantren, herman bercerita pada temandekatnya, lantas teman dekatnya memberi saran agar herman sowan(berkunjung) ke Pengasuh Pesantren dan bilang apa adanya. herman pun melakukan saran tersebut. Akhirnya dengan kebijaksanaan sang Pengasuh herman pun di bebaskan dari dana spp dengan catatan herman harus membantu mengurus pesantren. herman pun mau melaksanakannya.
     Hari demi hari herman lalui membantu mengurus pesantren dengan ikhlas dan mematuhi peraturan serta semangat mengajii.
    Setlah beberapa tahun dipesantren itu herman pun memutuskan untuk berpindah pesantren ke jawa timur untuk lebih mendalami ilmu yang didapatnya di pesantren tersebut.


>> Bersambung<<

No comments:

Post a Comment